MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA \ MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA KUNCI KELUARGA SAKINAH Oleh: Sri Khurniatun, MM, RFA *) Managing Direktur Kurnia Consulting
Bagi saya, berprofesi menjadi perencana keuangan membawa keberkahan tersendiri. Ketika bisa menyelesaikan beragam kasus keuangan klien ataupun sekadar memberi motivasi dan penguatan, adalah kepuasan tersendiri yang saya rasakan. Misalnya, ada seseorang yang mengeluh hampir bunuh diri karena terlilit hutang Atau, seorang ibu yang putus asa dengan sikap suaminya yang tidak ternah terbuka dalam masalah keuangan. Bahkan, ada pula yang memutuskan ingin bercerai dengan pasangannya karena sering bertengkar dalam masalah keuangan. Berbagai kasus ini membuat saya mengambil kesimpulan bahwa ada
keterikatan antara masalah uang dengan nilai sakinah, atau ketentraman sebuah keluarga. Opini yang berkembang berpendapat, orang kaya yang banyak uangnya tidak punya masalah. Uang yang melimpah ditengarai bisa menyelesaikan masalah. Benarkah demikian? Kenyataannya, justru sering terjadi bahwa memiliki banyak uang akan memicu pengeluaran yang bertambah besar pula. Banyak orang bisa bersabar dengan ujian memiliki uang sedikit. Tetapi, kebalikannya, mereka tidak kuat dengan ujian bertambahnya
uang yang mengalir ke rumah tangga.
Akhirnya, muncul perilaku konsumtif dengan alasan menyesuaikan tren. Bila budaya konsumerisme terus dipupuk, sama saja dengan menggali lubang kemiskinan. Berbagai data menunjukkan, kalangan keluarga yang berpenghasilan lebih dari cukup, memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat akibat perilakunya sendiri. Misalnya, hutang kartu kredit menumpuk atau sudah kerja berpuluh tahun tapi rumah masih mengontrak. Jangankan untuk investasi, dana cadangan pun tidak dimiliki.
Bagaimana bila kita tidak memiliki banyak uang? Sebagian orang lebih suka dengan kondisi uang yang sedikit. Mereka khawatir dengan banyak uang akan membuat beban, takut menjadi rakus, atau khawatir kehilangan uang yang mereka miliki. Bila kita memiliki mindset atau pola pikir ini, wajar jika uang akan menjauh kita. Tetapi, sebagian besar di antara kita, berpikir sebaliknya. Yaitu, mengalami kekhawatiran kekurangan uang.
Berdasarkan survey yang ada, menunjukkan, problem keuangan adalah salah satu hal yang paling ditakuti. Kekhawatiran ini paling besar dialami oleh kaum perempuan. Karena, pada dasarnya, perempuan lebih stres menghadapi problema keuangan. Padahal, mengatasi problema hidup tidak bisa dengan stres dan kepanikan. Tetapi, harus dengan tawakal yang dibarengi ikhtiar untuk memperoleh solusi agar keadaan menjadi lebih baik.
0 komentar
Posting Komentar